Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maju Mundur Buka Pintu Pariwisata Bali Usai Kasus Covid-19 Meroket

image-gnews
Para pengunjung dan penjual saling berinteraksi saat pameran pariwisata Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) dalam masa pandemi COVID-19 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 10 Juni 2021. Pameran ini digelar menjelang rencana pembukaan pariwisata internasional pada bulan Juli mendatang. Johannes P. Christo
Para pengunjung dan penjual saling berinteraksi saat pameran pariwisata Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) dalam masa pandemi COVID-19 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 10 Juni 2021. Pameran ini digelar menjelang rencana pembukaan pariwisata internasional pada bulan Juli mendatang. Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.COJakarta - Nyaris satu setengah tahun pendapatan Satya Winnie jeblok hingga 90 persen. Travel influencer yang tinggal di Bali ini kehilangan banyak proyek promosi pariwisata selama pandemi Covid-19 karena kliennya yang sebagian besar merupakan perusahaan agen perjalanan memangkas habis biaya pemasarannya.

“Placement-placement tinggal 10 persen. Dulu aku trip hampir enggak pernah berhenti. Pulang ganti koper, lalu berangkat lagi,” ujar Satya kepada Tempo, Rabu malam, 16 Juni 2021.

Tak lagi dapat borongan proyek promosi wisata, kini pekerjaan Satya sebatas menggarap kampanye lingkungan atau kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan gaya hidup. Klien-kliennya yang tersisa pun tinggal perusahaan non-agen wisata, seperti badan usaha asuransi atau provider.

Kondisi serupa, kata Satya, juga dirasakan oleh kolega-koleganya yang tinggal di Pulau Dewata. Para pelaku wisata, khususnya sopir travel dan pekerja hotel, harus menelan pil pahit lebih lama karena geliat pariwisata belum kunjung menggembirakan.

Pergerakan wisatawan domestik yang gencar didorong pemerintah nyatanya hanya menggerakkan kantong-kantong destinasi tertentu. “Yang ramai paling hanya kawasan Canggu, Seminyak, Nusa Dua, Uluwatu,” kata Satya. Sisanya, seperti Ubud, Kuta, dan Bali bagian utara nyaris nyenyat.

Sejatinya, para pelaku wisata sudah berharap memperoleh angin segar ketika pemerintah mengumumkan akan membuka Bali untuk wisatawan asing. Bagi travel influencer dan pelau usaha perjalanan, kebijakan ini dianggap bisa memulihkan ekosistem pariwisata bila dilakukan dengan hati-hati dan pertimbangan yang matang.

Namun, harapan tinggal harapan. Saat angka kasus Covid-19 kembali melonjak dan pemerintah harus memikirkan ulang pembukaan pintu gerbang wisata Bali untuk turis asing, para pelaku usaha pariwisata kembali menarik napas dalam. “Ada kekecewaan itu, tapi saat ini mereka sudah lebih legawa,” ujar Sayta.

Pemerintah masih maju-mundur membuka pintu gerbang Bali bagi wisatawan asing. Program travel corridor arrengement atau TCA—juga dikenal dengan istilah travel bubble--yang semula dijadwalkan berlangsung Juni-Juli belum pasti berjalan sesuai rencana lantaran angka Covid-19 melonjak tajam di berbagai daerah pasca-libur Idul Fitri 1442 Hijriah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

6 jam lalu

Kejaksaan Tinggi Bali merekonstruksi operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat Berawa KR atas dugaan pemerasan terhadap seorang investor sebesar Rp 10 miliar untuk rekomendasi izin investasi. Reka ulang adegan itu digelar di Cafe Casa Bunga, Renon, Denpasar, pada Jumat, 3 Mei 2024. Foto: Kejaksaan Tinggi Bali
Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.


Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

7 jam lalu

Kejati Bali tangkap tangan Bendesa Adat karena melakukan pemerasan, Kamis 2 Mei 2024. FOTO: dokumen  Puspenkum Kejati Bali.
Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.


Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

8 jam lalu

Rizky Febian dan Mahalini Raharja melangsungkan upacara adat menjelang hari pernikahan, Ahad, 5 Mei 2024. Foto: Instagram/@rfasmusic
Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.


Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

14 jam lalu

Barang bukti kasus 10 kilogram narkoba jenis sabu dan ekstasi di Polda Metro Jaya, pada Jumat, 1 Maret 2019.  Tempo/Adam Prireza
Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.


Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

15 jam lalu

Kejati Bali tangkap tangan Bendesa Adat karena melakukan pemerasan, Kamis 2 Mei 2024. FOTO: dokumen  Puspenkum Kejati Bali.
Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

16 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

17 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

1 hari lalu

The Nusa Dua Bali (ITDC)
Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

1 hari lalu

Kejaksaan Tinggi Bali merekonstruksi operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat Berawa KR atas dugaan pemerasan terhadap seorang investor sebesar Rp 10 miliar untuk rekomendasi izin investasi. Reka ulang adegan itu digelar di Cafe Casa Bunga, Renon, Denpasar, pada Jumat, 3 Mei 2024. Foto: Kejaksaan Tinggi Bali
Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi